Oleh: Wardani*. "Kembali ke alam" ( back to nature) atau "kembali ke sungai" ( back to river) merupakan semboyan yang seharusnya didengungkan sekarang ini. Bagaimana tidak, Banjarmasin yang dikenal melegenda sebagai "kota seribu sungai" kini menjadi "kota seribu masalah". Problem-problem yang dialami pada sungai-sungai di
EN volume_up affluent branch fleet fork stream sungai nounriver, streamanak sungai tributary stream Ini adalah Sungai Kangerlussuaq di barat daya Greenland. expand_more This is the Kangerlussuaq River in southwest Greenland. Saya duduk di pinggir sungai selama dua bulan dan tidak melihat satupun. I sat there on the river for two months without seeing one. Ini adalah sungai dari es yang meleleh tiap tahun. This is an annual melting river. Di Himalaya, massa es ketiga terbesar, ada danau-danau baru di bagian atas, yang beberapa tahun lalu merupakan sungai es. In the Himalayas, the third largest mass of ice at the top you see new lakes, which a few years ago were glaciers. Contoh penggunaan Saya duduk di pinggir sungai selama dua bulan dan tidak melihat satupun. I sat there on the river for two months without seeing one. Mereka membangun seri kanal yang rumit, dan mereka memaksa air keluar dari lahan menuju ke sungai. They built this intricate series of canals, and they pushed water off the land and out into the river. Aliran sungai itu biasanya menghidupi ikan dan satwa liar lainnya. They would ordinarily support fish and other wildlife. Lebih buruk lagi jika Styrofoam sampai ke lingkungan alami kita - di pinggir jalan atau sungai. Even worse is when it finds its way into our natural environment - on the side of the road or next to a river. Ini adalah Sungai Kangerlussuaq di barat daya Greenland. This is the Kangerlussuaq River in southwest Greenland. Suatu hari, saya menyeberangi jembatan di atas Sungai Oxus. One day, I crossed the bridge over the Oxus River. Sang pilot menyejajarkan pesawat dengan Sungai Hudson. The pilot lines up the plane with the Hudson River. â™ Sekarang adanya gunung-gunung dan sungai-sungai â™ â™Now there are mountains and rivers â™ Ikan tentu saja berasal dari sungai. Fish was, of course, coming in by river as well. Ini adalah sungai dari es yang meleleh tiap tahun. This is an annual melting river. Di Himalaya, massa es ketiga terbesar, ada danau-danau baru di bagian atas, yang beberapa tahun lalu merupakan sungai es. In the Himalayas, the third largest mass of ice at the top you see new lakes, which a few years ago were glaciers. Lihat sini, dua generasi lalu di Swedia - mengambil air dari sungai, memanaskan dengan kayu bakar dan mencuci seperti itu. Look here, two generations ago in Sweden - picking water from the stream, heating with firewood and washing like that. Itu adalah sungai yang membawa semua hal yang umum dibawa sungai akhir-akhir ini, kontaminan kimia, residu pestisida. It's a river that carries with it all the things that rivers tend to carry these days chemical contaminants, pesticide runoff. Namun ada bukti menarik yang menunjukkan bahwa pada awal sejarahnya Mars mungkin memiliki sungai dan air berarus deras. But there is intriguing evidence that suggests that the early history of Mars there may have been rivers and fast flowing water. Kejutannya didapat dari menyeberangi sungai, menyusuri jalan besar yang mengitari museum, lalu berjalan di jalan biasa dan menemukannya. That was the surprise of going across the river, of going on the highway around it, of walking down the street and finding it. Apakah mereka menghubungkan kita dengan ekosistem di sekitar kita sebagai contoh, dengan menghubungkan kita dengan sungai dan memungkinkan penghijauan? Do they connect us back to the ecosystems around us by, for example, connecting us to rivers and allowing for restoration? Jika kita lihat peta London pada abad ke-17, kita bisa lihat biji-bijian yang berasal dari sungai Thames, sepanjang di bagian bawah peta ini. If we look at a map of London in the 17th century, we can see that its grain, which is coming in from the Thames, along the bottom of this map. Sedikit banyak, Anda dapat membayangkan apa yang mulai kami lakukan di seluruh dunia adalah membuat jembatan, dari kedua sisi sungai. And in a sense, you can think of that work that people are starting to do now around the world as building a bridge, building a bridge from two sides of the river. Contoh Monolingual The mine - along with billions of tons of potentially toxic waste - would sit at the headwaters of one of world's most important salmon spawning grounds. There has been a lot of talk about our headwaters recently - and that's a good thing. The team also examined the models' spatial resolution, which is key to capturing topography and its effects on snow distribution in the river's mountainous headwaters. Illegal deforestation carried out around springs and headwaters, in mangrove swamps and other wetlands, has been pardoned. Local people were invited to simulate felling trees into rivers in the headwaters and then see how these affected the flood peak downstream. Of the rest of the land, is settled buildings or roads and the remainder is non-productive rivers, glaciers or mountains. These glaciers are located in four north to northeast-facing cirques and range in elevation from about 6700ft m to just under 6000ft m. Of the unproductive areas, is unproductive vegetation, is too rocky for vegetation and of the land is covered by glaciers. The city is surrounded by typical moraine landscape with low hills and valleys created by glaciers during the last ice ages. Also, features that may be remains of old glaciers are present.
LEWATISUNGAI KEMIRI - Sejumlah pengendara sepeda motor melewati Jembatan Sungai Kemiri, Rabu (28/10). Memasuki musim penghujan, sungai-sungai besar perlu diwaspadai. K. ANAM SYAHMADANI/RATEG KOTA Tegal dilalui sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang membelah dari selatan ke utara, di antaranya Sungai Ketiwon, Sungai Gung, Sungai Kemiri, dan Sungai Kaligangsa.
Sungai Thames terletak di sebelah selatan Inggris dan mengalir sepanjang 330 kilometer, menjadikannya sungai terpanjang di Inggris. Sungai yang membelah jantung kota London ini tidak hanya menjadi destinasi pariwisata, tetapi juga menjadi habitat bagi 125 spesies ikan dan 400 spesies invertebrata yang tinggal di dasar sungai. Big Ben dan London Eye yang berada di samping sungai Thames. Sumber Meski begitu, kondisi sungai Thames yang seringkali dinobatkan sebagai salah satu sungai paling bersih di dunia tidak selalu seperti sekarang ini. Bahkan, sungai Thames pernah dinobatkan sebagai sungai mati. Contents1 Pernah Dijuluki “The Great Stink” alias “Yang Sangat Bau” Sungai Thames Sempat Menjadi Pusat Penularan Upaya yang Dilakukan untuk Merestorasi Sungai Thames2 Kondisi Sungai Thames Kini3 Menilik Kondisi Sungai di Jaga Sungai Kita Tetap Bersih! Pernah Dijuluki “The Great Stink” alias “Yang Sangat Bau” Di zaman Victoria, segala macam limbah mulai dari limbah pabrik, air selokan yang tidak diolah, sampai dengan limbah rumah potong hewan, semuanya berakhir di sungai Thames. Limbah-limbah inilah yang menjadi awal mula tercemarnya sungai Thames, yang kemudian diperparah oleh adanya Perang Dunia II. Peristiwa-peristiwa pengeboman di masa Perang Dunia II tidak hanya merusak bangunan, tetapi juga menghancurkan fasilitas-fasilitas pengolahan limbah, dan sebagai akibatnya menyebabkan limbah tersebut tumpah ke dalam sungai Thames. Di musim panas tahun 1857, orang-orang mulai terganggu oleh bau busuk tak tertahankan yang berasal dari sungai Thames, yang diperparah oleh gelombang panas yang menerpa kota London. Polusi yang begitu parah membuat kandungan oksigen di dalam sungai begitu rendah, dan sebagai gantinya tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan. Sungai yang tadinya dijuluki sebagai “Permata London” pada masa itu mendapat panggilan The Great Stink, atau “Yang Sangat Bau”. Karena kondisi inilah, sungai Thames dinyatakan “mati secara biologis” oleh Natural History Museum di tahun 1957. Sungai Thames Sempat Menjadi Pusat Penularan Kolera Keberadaan sungai memegang peranan penting tidak hanya bagi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya, tetapi juga bagi orang-orang yang kehidupannya bergantung kepada sungai untuk berbagai keperluan, tidak terkecuali sungai Thames. Ilustrasi Michael Faraday yang sedang mengetes kualitas air sungai Thames. Faraday sendiri merupakan seorang peneliti yang berfokus pada upaya pembersihan sungai Thames. Sumber Menjadi sangat ironis ketika sungai Thames yang tercemar sebegitu parahnya ternyata merupakan sumber utama air minum untuk orang-orang di kota London. Akibatnya, wabah kolera merebak di tahun 1832 dan bertahan selama 22 tahun lamanya. Peristiwa ini juga merenggut tidak kurang dari 35,000 nyawa. Awalnya, orang-orang London belum tahu bahwa penyebab dari wabah kolera tersebut adalah air yang mereka minum. Mereka menganggap bahwa penyebabnya adalah bau tidak sedap yang berada di atmosfer, disebut juga dengan istilah “miasma”. Barulah ketika Robert Koch menemukan bakteri kolera, teori Dr. John Snow tentang korelasi mengkonsumsi air sungai yang kotor dan penyebaran penyakit kolera dapat dibuktikan secara ilmiah. Wabah kolera ini baru dapat ditangani ketika proses restorasi sungai Thames sudah mulai dijalankan. Upaya yang Dilakukan untuk Merestorasi Sungai Thames Berita tentang kondisi sungai Thames yang sudah begitu parah akhirnya mencapai pihak Parlemen di tahun 1857. Bersamaan dengan merebaknya wabah kolera, Parlemen didorong untuk mengesahkan undang-undang mengenai rencana pembersihan sungai Thames. Rencana itu pun baru disepakati di tahun 1865, dimana seorang insinyur bernama Joseph Bazalgette ditunjuk untuk memimpin rencana pembuatan sistem selokan, stasiun pemompa, serta tanggul dalam rangka membersihkan sungai Thames, menghentikan wabah kolera, serta menyokong kehidupan masyarakat di kota London. Salah satu solusi restorasi Sungai Thames yang dilakukan di masa itu adalah membangun tanggul untuk mempersempit badan sungai guna meningkatkan laju aliran air. Peningkatan kecepatan aliran air ini diharapkan dapat mempercepat proses penggerusan untuk membersihkan sungai. Joseph Bazalgette membangun beberapa tanggul di sepanjang Sungai Thames, mulai dari tanggul Victoria di tahun 1870, tanggul Albert di tahun 1868, dan tanggul Chelsea di tahun 1874. Jika ditotal, panjang semua tanggul-tanggul tersebut mencapai 3,5 mil. Pembuatan sistem tanggul dan selokan itu berhasil membuat Sungai Thames tidak lagi berbau, namun kondisi airnya tetap belum bisa mendukung kehidupan bagi biota sungai. Apalagi dengan masuknya era revolusi Industri di tahun 1750-1850 dan bertambahnya jumlah penduduk di kota London yang menjadi beberapa alasan mengapa kondisi Sungai Thames belum bisa diperbaiki sepenuhnya. Sejak tahun 1960, misi dan rencana untuk membersihkan sungai Thames kembali dilakukan, diantaranya dengan memperbaiki cara dan fasilitas pengolahan limbah, pembersihan limbah industri, penambahan oksigen di dalam sungai dengan alat yang disebut bubble boats kapal gelembung, sampai pada penggunaan deterjen biodegradable. Selain itu, di tahun 1970 dan 1980-an, bersamaan dengan adanya peningkatan kesadaran terhadap kondisi lingkungan, muncul kekhawatiran terhadap pestisida dan pupuk kimia yang terbawa aliran air hujan dan berakhir di sungai Thames. Permasalahan ini kemudian diatasi dengan pembuatan peraturan yang lebih ketat mengenai pestisida. Selain itu, pinggiran sungai Thames yang tadinya terbuat dari beton juga dirombak dan diganti menjadi batuan dan puing-puing. Puing-puing tersebut akan menciptakan sedimen dan lumpur yang menjadi habitat ideal untuk pertumbuhan tanaman air yang akan menyokong kehidupan makhluk hidup di dalam dan sekitar sungai. Beberapa ekor ebek yang sedang berdiri di pinggiran sungai Thames. Sumber Duncan Veere Green/Alamy Stock Photo Kondisi Sungai Thames Kini Di tahun 1950, hampir tidak ada kehidupan yang ditemukan di perairan sungai Thames. Kemudian di tahun 1974, ikan salmon yang pertama mulai kembali ke sungai Thames. Kini, sungai Thames kaya akan kehidupan, baik di dalam maupun di permukaan air. Di dalam air, terdapat beraneka ragam jenis ikan, salah satunya salmon. Di permukaan, bebek dan unggas air lainnya hidup dan berkembang biak di lingkungan sekitar sungai. Ikan-ikan yang mulai kembali berenang di perairan sungai Thames. Sumber Richard Cooke/Alamy Stock Photo Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Komunitas Zoologi London dari tahun 2004 sampai tahun 2014, sebanyak 2000 ekor anjing laut dan ratusan lumba-lumba ditemukan di sungai Thames. Anjing laut phoca vitulina yang tertangkap kamera sedang berenang di permukaan sungai Thames. Sumber Chris Laurens/Alamy Stock Photo Upaya merestorasi sungai Thames juga membuat sungai tersebut memperoleh penghargaan Theiss River di tahun 2010 yang bernilai 220,000 poundsterling. Penghargaan ini diberikan kepada sungai yang telah melalui proses restorasi yang luar biasa, dan sungai Thames bersaing dengan tiga sungai lain, yaitu Yellow River di Cina, danau Hattah di Australia, serta Sungai Smirnykh di Jepang. Menilik Kondisi Sungai di Indonesia Proses restorasi sungai Thames tidak hanya melibatkan pemerintah Inggris, tetapi juga didukung oleh kesadaran masyarakat Inggris terhadap pentingnya melindungi sungai Thames dari pencemaran, karena mereka sudah merasakan sendiri dampak negatif dari sungai yang tercemar. Menjaga dan mempertahankan kondisi sungai Thames hingga seperti sekarang ini merupakan proses yang tidak pernah berhenti, dan Indonesia dapat mengambil banyak pelajaran dari proses restorasi ini. Sebagai negara yang memiliki banyak sungai, dan masyarakat yang bergantung kepada sungai-sungai tersebut, Indonesia menghadapi permasalahan yang tidak berbeda jauh dibandingkan sungai Thames, yaitu soal pencemaran. Bahkan, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK menyatakan bahwa selama tahun 2013, dari 57 sungai di Indonesia yang dipantau kualitas airnya, 75 persennya sudah tercemar berat, terutama oleh limbah domestik. Anak-anak yang tengah bermain di sungai Citarum yang terletak di Jawa Barat. Kredit foto Donny Iqbal/Mongabay Indonesia Sungai Citarum yang terletak di Jawa Barat misalnya, dinobatkan menjadi salah satu sungai terkotor di dunia. Data dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat menyebutkan bahwa ada sekitar industri di sepanjang Daerah Aliran Sungai DAS Citarum, dan 90% di antaranya tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah yang memadai. Akibatnya, sebanyak ton limbah dibuang begitu saja ke dalam sungai setiap harinya. Selain itu, sungai Citarum juga tercemar limbah domestik, dari mulai sampah rumah tangga hingga kotoran manusia. Jumlah sampah rumah tangga mencapai ton per hari, dan 71% tidak terangkut ke TPA. Sebanyak ton/hari kotoran manusia dan 56 ton/hari kotoran hewan ternak juga langsung dibuang ke sungai Citarum. Padahal, ada 30 juta orang yang hidup dan bergantung kepada sungai Citarum. Layaknya sungai Thames yang sempat dinyatakan mati, sudah sepatutnya kita mulai bertindak sebelum nasib yang sama menimpa sungai-sungai di Indonesia. Jaga Sungai Kita Tetap Bersih! Selain adanya peraturan dan penegakkan peraturan yang ketat tentang pengolahan limbah dalam proses restorasi sungai Thames, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran sungai adalah dengan memiliki sistem manajemen sampah yang bertanggung jawab. Manajemen sampah menjadi penting karena menurut data KLHK di tahun 2015, sebanyak dari total ton sampah yang dihasilkan per harinya tidak tertangani, yang kemudian dapat masuk ke sungai, saluran air, atau bahkan lautan. Setiap orang dapat menjadi bagian dari solusi dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, yang dapat dimulai dengan kegiatan pilah sampah. Waste4Change menyediakan jasa pengelolaan sampah yang secara garis besar terbagi menjadi dua jenis, yaitu servis bernama Zero Waste to Landfill ZWTL, dimana kami memastikan bahwa sampah dari klien-klien kami tidak berakhir di TPA dan juga bukan di sungai, serta jasa pengangkutan sampah individu. Nantinya, setiap individu yang sudah melakukan pilah sampah dapat mengirimkan sampahnya ke Waste4Change untuk kemudian didaur ulang secara maksimal. Menjaga dan melindungi sungai dari sampah berarti turut menjaga hajat hidup orang banyak yang kehidupannya bergantung kepada sungai-sungai tersebut. Jika sungai Thames bisa direstorasi menjadi sedemikian rupa, maka bukanlah hal yang tidak mungkin untuk melakukan hal yang sama terhadap sungai-sungai di Indonesia Setiap orang memiliki peranannya masing-masing, dimulai dari rumah, dengan sistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Membutuhkan jasa pengangkutan sampah yang bertanggung jawab dan terpilah? Silahkan menghubungi Waste4Change! Baca artikel versi Bahasa Inggris/English version di sini. Referensi
Dansekarang, giliran permainannya TTS Pintar Sungai di kota Bagdad. Bahasa permainan adalah bahasa Indonesia dan ada dalam banyak bahasa lainnya. Ini tidak begitu penting bagi kami, topik ini hanya dengan bahasa kami. Kunci Jawaban TTS Pintar Sungai di kota Bagdad: Tigris; Hanya itu yang harus kami tunjukkan.
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS sungai dikota london. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS bahasa inggris campuran. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS sungai di london. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
YOGYAKARTA Tim SAR Gabungan berhasil menemukan pria yang terbawa arus muara Sungai Opak, Bantul, DI Yogyakarta. Jumat (5/8/2022) dini hari. Pria tanpa identitas ini ditemukan meninggal dunia. "Korban berhasil ditemukan oleh tim SAR Gabungan (Jumat) pukul 00.30 WIB. Korban ditemukan jarak 100 meter arah barat lokasi kejadian," kata
Jalur Transportasi Pusat Perdagangan, Photo by londonpixelgram Siapa yang tak mengenal Sungai Thames River Thames, sebuah sungai yang mengalir di sebelah selatan Inggris yang menghubungkan London dengan laut. Sungai ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Inggris. Sungai yang memiliki panjang 215 mil atau sekitar 346 kilometer ini, melewati berbagai macam objek wisata terkenal di Kota London, seperti London Eye, Big Ben, Tower Bridge, Tower of London, Gedung Parlemen, Shakespeare Globe Theatre, City Hall, Gereja Katedral St. Paul, Hays Galleria, London Bridge Building, The Shard dan lainnya. Sungai Thames merupakan salah satu lokasi yang sangat populer di Kota London, sehingga siklus lalu lalang orang disini sangat tinggi. Untuk melengkapi jalan-jalan di Kota London ini, menyusuri Sungai Thames dengan kapal pesiar, jadi satu pilihan menarik untuk melihat beberapa ikon megah di Ibu kota Inggris Raya ini. Lokasi yang sangat Populer di Kota London Sungai Thames sangat dicintai warganya dan juga telah menjadi rumah bagi sejumlah hewan air karena perairannya yang sangat bersih. Namun siapa sangka, sebelum Sungai Thames masuk dalam salah satu sungai terbersih di dunia ini, pernah memiliki riwayat yang kelam. Dahulu, dahulu sekali yaitu pada tahun 1858, Sungai Thames merupakan sungai terjorok yang menimbulkan aroma bau menyengat yang tersebar ke seluruh kota. Hal itu terjadi pada saat musim panas. Saking baunya, penduduk London pun menyebutnya The Great Stink. Bau menyengat ini bersumber dari sungai Thames yang mengalir di sepanjang kota London. Dan pada saat itu, pipa pembuangan akhir mengarah langsung ke sungai Thames, yang mengakibatkan kondisi Sungai Thames hampir dipenuhi sampah dan kotoran yang berasal dari pipa pembuangan akhir tersebut. Benar-benar sangat memprihatinkan karena bau yang ditimbulkan sangat luar biasa mengganggu. Akhirnya aksi pun dijalankan. Dewan rakyat meminta pemerintah Kota London membangun kembali sistem pembuangan kota, agar pipa pembuangan tidak membuang sampah dan kotoran ke Sungai Thames. Sebuah program bernama “Thames River Clean Up” berhasil membuat Sungai Thames kembali bersih. Memandang Sungai Thames dari Atas London Eye Saat ini, sepanjang tepian Sungai Thames berderet tempat – tempat keindahan yang dapat disinggahi. Juga keberadaan kafe dan restoran, yang menjadi alternatif lain dalam menikmati romantisnya kawasan sungai legendaris ini. Aktivitas menyusuri Sungai Thames merupakan salah satu cara terbaik untuk melihat kemegahan Kota London. Bersama kapal pesiar dengan dek terbuka, membuat wisatawan dapat menikmati pemandangan dengan leluasa. Kapal-kapal ini beroperasi setiap hari mulai pukul waktu setempat. Sejarah Sungai Thames Sungai ini merupakan saksi berdirinya sejarah Kota London yang dibangun oleh Kerajaan Romawi pada abad 43 yang pada saat itu bernama Londonium. Saat itu, keberadaan Sungai Thames sangat berperan penting dalam penyediaan protein ikan bagi penduduk sekitar dan juga mensuplai air minum, pengairan lahan pertanian dan transportasi. Menikmati Keindahan Sungai Thames melalui Kapal Pesiar Pada tahun 55 SM, sejarah mencatat bahwa Julius Caesar memimpin penyerbuan pertama pasukan Romawi ke Inggris. Ketika ia kembali pada tahun berikutnya, gerak majunya terhambat oleh sungai yang ia namai Tamesis, yaitu Sungai Thames. Selama empat abad berikutnya, orang Romawi meluaskan perdagangan mereka dengan daerah-daerah lain di Eropa dan mengimpor barang mewah dari daerah Laut Tengah. Mereka mengangkut barang dari pedalaman ke London melalui Sungai Thames. Dengan memiliki sistem jalan-jalan utama yang menyebar dari tengah kota, London pun menjadi pusat perdagangan yang cukup penting. Sungai Thames melalui sejumlah banyak objek wisata Sungai Thames mengalir melalui selatan Inggris dan merupakan sungai terpanjang di negara ini. Beberapa kota yang dilalui oleh Thames adalah Oxford, Reading, Henley-on-Themes, Windsor, Kingston Upon Thems dan Richmon. Niel
. 4reengwdu0.pages.dev/1134reengwdu0.pages.dev/7924reengwdu0.pages.dev/6544reengwdu0.pages.dev/504reengwdu0.pages.dev/4684reengwdu0.pages.dev/9674reengwdu0.pages.dev/8134reengwdu0.pages.dev/4374reengwdu0.pages.dev/2444reengwdu0.pages.dev/5084reengwdu0.pages.dev/9154reengwdu0.pages.dev/44reengwdu0.pages.dev/8174reengwdu0.pages.dev/3154reengwdu0.pages.dev/333
sungai di kota london tts