LandasanYuridis. Pendidikan Pancasila memiliki landasan yuridis yang dapat dilihat dasar rasionalnya dimulai dari tujuan negara Indonesia yang termuat di dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai konsekuensi dari adanya tujuan negara tersebut, maka negara berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran
Apakah kamu tau, umunya ada 2 jenis ideologi, yaitu ideologi terbuka dan tertutup. Dan Pancasila sendiri masuk kedalam kategori ideologi terbuka. Lalu apa sih maksud dari Pancasila sebagai ideologi terbuka? Langsung aja simak pembahasan lengkapnya berikut ini! Apa maksud Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka?Syarat Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaDimensi Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaContoh Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaFaktor yang Mendorong Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Yang dimaksud dengan Pancasila yang digunakan sebagai ideologi terbuka adalah Merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dengan tanpa merubah nilai dasarnya artinya meniadakan Pancasila sama dengan meniadakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Upaya perumusan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi telah mendapat usulan pribadi dari dalam tubuh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI, terdapat dua hal yang dikemukakan dan menjadi tolok ukur dari lahrirnya Pancasila sebagai ideologi terbuka bangsa Indonesia. Pertama adalah lima dasar yang dikemukakan oleh Muhammad Yamin, dalam pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945, dengan rumusan pancasila sebagai berikut ini Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat Muhammad Yamin juga menyatakan dalam kelima sila yang telah dirumuskan ini berakar pada sejarah, peradaban, agama dan hidup ketatanegaraan, sesuai yang telah berkembang lama di Indonesia. Namun Mohammad Hatta dalam memoarnya justru meragukan hal-hal yang dikemukakan Muhammad Yamin tersebut. Kedua adalah Panca Sila yang dikemukakan oleh Soerkarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontan yang kemudian dikenal dan terkenal dengan nama Lahirnya Pancasila. Dalam pidatonya tersebut, Soekarno melahirkan beberapa dasar-dasar, berikut ini diantaranya. Kebangsaan Internasionalisme Mufakat Dasar perwakilan Dasar permusyawarata Kesejahteraan dan ketuhanan Nama-nama berikut ini dikemukakan dalam pidato spontan yang dikemukakan Soekarno pada tanggal 1 Juli 1945. Setelah rumusan Pancasila sebagai dasar negara resmi ditetapkan beberapa dokumen seperti berikut ini. Syarat Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila sebagai ideologi terbuka karena telah memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan dan disetujui bersama, setidaknya terdapat 3 syarat yang telah dipenuhi oleh Pancasila. Berikut beberapa syarat yang telah dipenuhi tersebut. Nilai Dasar, merupakan nilai paling mendasar yang terdapat di dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang tidak akan pernah berubah. Nilai Instrumen, nilai dasar yang dijabarkan lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945, Ketetapan MPR dan peraturan perundang-undangan lainnya. Nilai Praktis, merupakan nilai yang akan dan telah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai ini lebih bersifat abstrak, seperti saling menghormati, saling kerja sama dan kerukunan. Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Selain adanya syarat yang telah dipenuhi, Pancasila juga telah memiliki dimensi sebagai salah satu syarat dapat disebut sebagai ideologi terbuka bangsa Indonesia. Setidaknya terdapat 3 dimensi yang telah dimiliki Pancasila, berikut beberapa ideologi yang telah berada dalam dasar negara bangsa Indonesia ini. Realitas, merupakan sebuah dimensi yang mencerminkan kemampuan sebuah ideologi dalam mengadaptasikan nilai-nilai pada hidup yang berkembang dalam masyarakat. Idealisme, sesuatu yang ada di dalam ideologi yang mampu memberikan semangat untuk membangun harapan para masyarakat sebagai pendukungnya. Pendukung, merupakan dimensi yang mencerminkan dan menggambarkan hal yang mampu dilakukan oleh suatu ideologi dalam memengaruhi dan menyesuaikan diri dalam perkembangan suatu masyarakat. Contoh Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka 1. Menjunjung Tinggi Nilai Ketuhanan Muncul pada sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa’, Indonesia merupakan salah satu negara dengan masyarakat yang tidak hanya menganut satu agama saja, melainkan berbagai macam agama. Meski demikian bermacam-macam agam ini membuatnya menjadi Bhineka Tunggal Ika. Dengan adanya Pancasila, masyarakat diharapkan mampu berpikir terbuka dan bersifat rohani. 2. Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan Contoh pertama dari Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat, seperti yang tertuang pada salah satu sila Pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab’, dalam sila ini kemanusiaan sangat dijunjung tinggi dan sangat dihargai. 3. Selektif Menerima Budaya Luar Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak paten dan tidak memaksa terhadap pada individualnya, terbuka untuk mempersatukan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Masyarakat tidak dilarang untuk mengetahui budaya luar negeri atau mengikutinya, ideologi ini diharapkan mampu menyatukan segala perbedaan yang ada di Indonesia. Faktor yang Mendorong Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Proses pembangunan nasional berencana, diikuti dinamika masyarakat Indonesia yang berkembang dengan sangat cepat, hingga menyebabkan tidak semua permasalahan kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara ideologis. Hancur dan hilangnya ideologi tertutup seperti marxisme-leninisme atau terkenal dengan sebutan komunisme. Pengaruh ideologi komunis yang tertutup sangat penting, bahkan hingga menyebabkan Pancasila pernah merosot dan kaku. Pancasila bukan lagi dominan, tetap hanya sebagai senjata berbentuk konseptual untuk menyerang lawan politik. Keinginan dalam menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Originally posted 2020-01-11 223011.
SebagaiNegara kepulauan yang dikelilingi wilayah perairan, maka ditentukan batas-batas wilayah perairannya. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki implikasi yang mendalam, yakni. a. Bebas menerima budaya asing. b. Membuka peluang pasar monopoli. c. Menyesuaikan dengan keadaan masyarakat dan zaman. d.
Jakarta - Pancasila lahir dari pemikiran bangsa Indonesia dan menjadi ideologi bangsa Indonesia itu sendiri. Masing-masing sila merupakan satu kesatuan dan kedudukan masing-masing sila tidak dapat sebagai ideologi bangsa memiliki fungsi dan kedudukan sebagai buah dari pemikiran manusia. Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani dari kata idea dan logos. Idea artinya mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Sedangkan, logos artinya gagasan, pengertian, kata, dan dari buku Mengenal Ideologi Negara oleh Tyas, merujuk pada definisi di atas, ideologi diartikan sebagai kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, atau ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt de Tracy 1754-1836, seorang ahli filsafat Perancis. Menurutnya, ideologi merupakan salah satu cabang filsafat yang disebut science de ideas atau sains tentang kemudian mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan. Sejak awal kemunculannya, ideologi menjadi ilmu tentang terjadinya cita-cita, gagasan, dan buah merupakan gambaran untuk mengungkapkan sejauh mana masyarakat berhasil memahami dirinya, lukisan tentang kemampuan memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat untuk mempunyai kehidupan yang lebih baik dan membangun masa depan, serta kemampuan untuk mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan dan Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi BangsaPancasila sebagai ideologi bangsa berfungsi sebagai landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadiannya dalam alam sekitarnya. Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa ideologi ini membantu suatu negara dalam membuka wawasan yang memberikan makna dan menunjukkan tujuan dalam kehidupan bernegara. Ideologi ini perlu dimiliki oleh setiap merupakan ideologi terbuka. Ideologi terbuka adalah ideologi yang menjadi pandangan suatu bangsa. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung tiga nilai. Antara lain nilai dasar, yaitu nilai yang tidak berubah sepanjang zaman, nilai instrumen yakni nilai yang bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, dan nilai praksis yaitu nilai yang dilaksanakan secara dari situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP, berikut penjelasan dari masing-masing nilai Nilai DasarNilai dasar mencakup hakikat kelima sila Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar. 2. Nilai InstrumentalNilai instrumental mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan perkembangan atau penjabaran dari nilai dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.
SosioDemokrasi yaitu "Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat" 3. Ketuhanan YME Diperas lagi menjadi "Eka Sila" atau satu sila yang intinya adalah "gotong-royong". c. Piagam Jakarta (22 Juni 1945) Rumusan Pancasila : 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2.
- Pancasil sebagai ideologi terbuka adalah ideologi yang mampu mengikuti perkembangan zaman dan bersifat dinamis. Di mana nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman. Ideologi banyak diterapkan oleh bangsa-bangsa dunia. Sehingga mereka bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan sebagai ideologi terbuka memiliki makna setiap sila yang terkandung dalam landasan dasar negara, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan bisa berkembang seiring dinamika kehidupan bangsa Indonesia. Meski Pancasila sebagai ideologi terbuka, tapi nilai luhur yang ada pada falsafah tidak goyah dan tetap tertanam. Baca juga Najwa Shihab Bela Kalista Iskandar yang Tak Hafal PancasilaCiri-ciri ideologi terbuka Ada beberapa ciri-ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka. Karena Pancasila akan berperan penting dalam menyikapi perkembangan zaman. Dalam buku Spiritualisme Pancasila 2018 karya Fokky Fuad Wasitaatmadja dkk, Berikut ciri-ciri Nilai dan cita-cita tidak dapat dipaksakan dari luar Pada ciri tersebut nilai dan cita-cita berasal dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri. Tidak dapat dipaksakan dari luar. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang Dalam ideologi terbuka disepakai secara musyawarah dari konsensus masyarakat atau demokratis. Bukan dihasilkan oleh ideologi sekelompok orang. Nilai-nilai sifatnya dasar, secara garis besar saja Dalam ideologi terbuka, nilai-nilai sifatnya dasar. Sehingga tidak langsung operasional.
Pancasilaadalah dasar negara Indonesia sekaligus sebagai ideologi atau cara berpikir dari bangsa Indonesia. Pancasila terdiri atas 5 sila yang masing-masingnya memiliki nilai-nilai luhur yang digali langsung oleh para pendiri bangsa dari dalam diri Indonesia. Nilai-nilai pancasila sudah hidup ribuan tahun lamanya dalam kebudayaan bangsa Indonesia.
Jakarta - Ideologi terbuka adalah pandangan sebuah bangsa dengan nilai-nilai yang dapat mengikuti perkembangan zaman. Nah, apakah kamu bisa jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka?Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, dan samping itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki arti bahwa ideologi Pancasila mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan aspirasi masyarakat, seperti dikutip dari buku Mengenal Ideologi Negara oleh terbuka terdiri dari nilai dasar, nilai instrumen, dan nilai praktis. Nilai dasar adalah nilai yang tidak dapat diubah. Nilai instrumen adalah nilai yang dinamis sesuai perkembangan zaman. Sementara itu, nilai praktis adalah nilai yang dilaksanakan secara terbuka hanya berisi orientasi dasar, sementara penerjemahannya ke dalam tujuan dan norma sosial politik dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di Pancasila sebagai ideologi terbuka juga memiliki arti bahwa ideologi negara ini tidak mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sehingga Pancasila dapat memecahkan masalah yang berkembang seiring dengan aspirasi masyarakat, teknologi, dan khas ideologi terbuka yaitu nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat Pancasila sebagai ideologi terbuka juga memiliki arti bahwa Pancasila merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat Indoensia dan keberadaannya tidak dipaksakan kepada rakyat Indonesia, seperti dikutip dari Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Zulfikar Putra, dan Dr. H. Farid Wajdi, itu, kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti dimiliki semua rakyat dan rakyat bisa menemukan dirinya di dalamnya. Pelaksanaan pencapaian cita-cita negara dengan ideologi terbuka juga disepakati secara demokratis oleh begitu, ideologi terbuka bersifat inklusif dan tidak dapat dipakai untuk melegitimasi kekuasaan sekelompok detikers, sudah bisa ya jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka? Simak Video "Jokowi Ungkap RI Sukses Lewati Krisis Dunia Karena Fondasi Pancasila" [GambasVideo 20detik] pal/pal
KarenaPancasila merupakan bagian dari salah satu bentuk ideologi, akibat adanya pandangan yang salah kaprah ini paling tidak turut mempengaruhi dan membentuk pola pikir masyarakat dalam memandang atau menilai ideologi seperti juga keberadaan Pancasila. 46. 1. Pancasila sebagai ideologi terbuka Rumusan Pancasila sudah dimafhumi oleh seluruh
- Setiap bangsa memiliki kepribadian tersendiri, termasuk Indonesia yang dikenal dengan ideologi Pancasila. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara Indonesia. Artinya, Pancasila menjadi patokan utama dalam mengatur pemerintahan, penyelenggaraan negara, dan kepribadian bangsa Indonesia. Tidak hanya itu, Pancasila juga dijadikan sebagai ideologi terbuka. Maksudnya adalah ideologi yang mampu mengikuti perkembangan zaman dan bersifat sebagai ideologi terbuka berarti mengizinkan warga negaranya untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai kebutuhan masing-masing yang tidak bertentangan dengan nilai Pancasila. Lalu, apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka? Baca juga Sumber Nilai Moral dalam Demokrasi Pancasila Nilai dasar Nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai dasar merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang sifatnya universal. Oleh sebab itu, nilai dasar dalam Pancasila bersifat tetap sehingga tidak bisa diubah karena terkandung cita-cita, tujuan, dan nilai yang baik dan benar. Selain itu, tertuang juga Pembukaan UUD 1945 dalam nilai dasar karena pembukaan UUD 1945 berperan sebagai norma dasar yang wajib diterapkan pada bangsa Indonesia. Nilai dasar inilah yang dijadikan sebagai landasan dasar dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara guna menghadapi zaman yang terus berkembang. Baca juga Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Awal Kemerdekaan
BadanPembinaan Ideologi Pancasila dibentuk sebagai revitalisasi Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila dan memiliki peranan strategis dalam mengkoordinasikan aktualisasi Pancasila.
Ilustrasi Jelaskan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka FotoUnsplashJelaskan Pancasila sebagai ideologi terbuka! Perintah soal tersebut merupakan bagian dari tugas PPKn siswa kelas ditetapkan menjadi ideologi Republik Indonesia pada 18 Agustus 1945. Ideologi merupakan ketentuan-ketentuan normatif yang harus ditaati di Penjelasan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka RIIlustrasi Jelaskan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka FotoUnsplashPancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan SMP VIII yang disusun oleh Hadi Wiyono, Isworo 200714, berikut adalah ulasan untuk perintah soal jelaskan Pancasila sebagai ideologi bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkret, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah- masalah aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek serta ideologi terbuka, terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar yang bersifat tetap. Dengan demikian, penjabaran ideologi dilaksanakan dengan interpretasi yang kritis dan suatu contoh keterbukaan ideologi Pancasila, antara lain dalam kaitannya dengan kebebasan berserikat dan berkumpul. Saat ini terdapat puluhan partai politik, dalam kaitan dengan ekonomi misalnya ekonomi kerakyatan, demikian pula dalam kaitannya dengan pendidikan, hukum, kebudayaan, iptek, hankam, dan bidang pengertian tentang ideologi terbuka tersebut, nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikutNilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila sebagai nilai dasar ideologi yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Sebagai ideologi terbuka, nilai dasar inilah yang bersifat tetap dan melekat pada Instrumental, merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran, serta lembaga Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengamalan yang bersifat nyata, pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan Pancasila bersifat terbuka, karena senantiasa mampu melakukan perubahan sesuai dengan dinamika aspirasi masyarakat.DK
10 Apa saja tiga dimensi yang terkandung pada nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka ? 1.3 Tujuan 1) Mengetahui Pengertian Ideologi sebuah negara. 2) Mengetahui perbedaan Ideologi terbuka dan Ideologi tertutup. 3) Mengetahui perbandingan ideologi Liberalisme, Komunisme dan Pancasila.
- Pancasila hadir sebagai ideologi negara Indonesia melalui proses musyawarah dari berbagai golongan masyarakat. Disebut sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyesuaikan diri menghadapi berbagai zaman tanpa harus mengubah nilai fundamentalya. Lantas, apa arti sebenarnya dari Pancasila sebagai ideologi terbuka? Melalui artikel “Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi” dalam Jurnal Office 2016, A. Aco Agus mengungkapkan, ideologi Pancasila tidak kaku dan tidak tertutup, akan tetapi reformatif, dinamis, dan terbuka. Dengan kata lain, Pancasila bisa hidup di berbagai zaman dan mampu mengatur kondisi dinamika masyarakat yang sering mengalami peerubahan. Akan tetapi, keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai yang ada di dalamnya. Namun, hanya mengembangkan konsep penerapan dari nilai tersebut agar bisa memecahkan masalah yang berkembang dan terjadi di kehidupan masyarakat Indonesia. Kaelan dalam Negara Kebangsaan Pancasila Kultural, Historis, Filsofis, Yuridis dan Aktualisasinya 2013 menjelaskan mengenai beberapa nilai yang terkandung di Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pertama, nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar. Kedua, nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan perkembangan dari yang sebelumnya dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi. Ketiga, nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan bisa digunakan utuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia yang berubah. Syarat Pancasila sebagai Ideologi TerbukaSelain nilai, terdapat tiga dimensi yang merupakan syarat Pancasila diklaim sebagai gagasan atau ideologi terbuka. Berikut ini beberapa dimensi yang terdapat dalam Pancasila. 1. Dimensi IdealistisBagian ini menyangkut nilai dasar yang sebelumnya disebutkan, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Keberadaan Pancasila disebutkan Soeryanto dalam Pancasila sebagai Ideologi Ditinjau dari Segi Pandangan Hidup Bersama. Dalam “Pancasila Sebagai Indonesia” 199159 sebagai ideologi yang bersumber pada nilai filosofis. Selain itu, Koento Wibisono dalam Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, Makalah pada Lokakarya Dosen-dosen Pancasila di PTN dan PTS se Kopertis Wilayah V 1989 menerangkan, idealistis dari Pancasila mampu memberikan harapan, optimisme, dan memotivasi masyarakat sesuai cita-cita bangsa. 2. Dimensi NormatifNilai dasar yang terdapat dalam Pancasila musti diperjelas dengan aturan atau sistem norma negara. Masih menurut Soeryanto, bagian ini mengartikan bahwa Pancasila bisa mengatur sesuatu secara mendalam untuk pelaksanaannya melalui norma yang dibuat atau diubah. 3. Dimensi RealistisPoin ini mencerminkan Pancasila bisa hidup dalam segala keadaan yang sedang terjadi di Indonesia. Berkat dimensi ini, realita yang ada di Indonesia bisa diselesaikan dengan keterbukaan ideologi negara. Dengan nilai dasar yang disebutkan universal dan norma-norma normatif yang bisa diubah, Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan nyata menghadapi berbagai dinamika masyarakat juga Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-2 di Kehidupan Sehari-Hari Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 dalam Kehidupan Sehari-Hari Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945? - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Yandri Daniel Damaledo
SejarahPancasila menjadi ideologi bangsa Indonesia berkaitan erat dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah. Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata "Panca" yang berarti lima dan "Sila" yang berarti asas atau prinsip, sehingga jika digabungkan memiliki arti yaitu lima prinsip.. Pancasila merupakan hasil perundingan sidang BPUPKI pertama yang
- Pancasila merupakan ideologi, atau pandangan hidup, bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara RI, Pancasila juga bisa menjadi ideologi makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah bahwa ia selalu dapat digunakan dalam berbagai waktu dan generasi tanpa menghilangkan nilai-nilai penjelasan Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Prof. Reni Mayerni, sebagai ideologi yang terbuka, Pancasila terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia. Ideologi terbuka bermakna bahwa sebuah ideologi secara intenal memiliki sifat dinamis dan dapat berinteraksi dengan zaman yang berkembang. Sebaliknya, ideologi tertutup berarti suatu ideologi yang menentukan beragam tujuan dan norma politik-sosial tidak bisa dipersoalkan lagi, sehingga harus diterima sebagai barang jadi, demikian mengutip modul PKN terbitan Kemdikbud 2016.Dalam artikel "Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi" terbitan Jurnal Office Vol. 2, No. 2, 2016, A. Aco Agus menulis bahwa Pancasila menjadi ideologi yang terbuka karena ia tidak kaku, dinamis, serta reformatif. Sifat Pancasila ini membuat ideologi tersebut bisa hidup di berbagai zaman dan relevan untuk merespons dinamika perubahan terbuka mempunyai ciri khas, yakni nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, tetapi digali dan diambil dari kekayaan moral dan budaya masyarakat yang melahirkannya. Dengan demikian, ideologi terbuka tidak hanya layak dibenarkan melainkan juga dibutuhkan mengingat ia merupakan konsensus yang tumbuh dari masyarakat. Sementara Kaelan, dalam buku Negara Kebangsaan Pancasila Kultural, Historis, Filsofis, Yuridis dan Aktualisasinya 2013 menjelaskan tiga nilai dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pertama adalah nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal itu merupakan pedoman fundamental yang bersifat universal, mengandung cita-cita negara, dan mengusung tujuan yang baik dan benar. Kedua, nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya. Aspek kedua ini berupa pengembangan 5 dasar yang berfungsi menyesuaikan nilai-nilai pokok Pancasila dengan upaya penyelesaian masalah kebangsaan. Nilai instrumental adalah nilai-nilai Pancasila yang diperluas dalam bentuk peraturan perundangan dan lembaganya. Sebagai contoh dari penjabaran nilai instrumental seperti UUD, Ketetapan MPR, UU, dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sila-sila Pancasila dijelaskan secara luas dalam pasal-pasal UUD adalah nilai praksis yang meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan dapat digunakan untuk kehidupan bernegara. Dengan implementasi nilai terakhir tersebut, Pancasila bisa berkembang dan berubah sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia di berbagai dari buku PKN terbitan Kemdikbud 201816-17, nilai praksis merupakan pelaksanaan dari nilai-nilai instrumental di masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam pelaksanaan nilai praksis, sering muncul perkembangan dan perubahan nilai-nilai Pancasila. Masyarakat kerap memberikan tanggapan dan aspirasi mengenai nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut merupakan sifat ideologi dari Pancasila yang terbuka. 3 Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Pancasila berperan penting sebagai penentu arah dan pedoman untuk bangsa Indonesia mencapai tujuan yang luhur. Selain itu, Pancasila dapat juga berfungsi untuk menstabilkan keamanan negara yang memayungi masyarakat beragam sehingga tercipta bangsa yang bersatu dan berpadu. Dikutip dari laman djkn kemenkeu, Presiden RI pertama Soekarno menjelaskan bahwa Pancasila dapat disebut sebagai philosopiche grondslag pandangan hidup bangsa, dan mengandung dua fungsi sebagai berikut Pancasila sebagai pedoman serta petunjuk dalam menjalankan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan berbangsa. Pancasila sebagai dasar negara dalam berbagai bidang yang menyangkut ketatanegaraan seperti hukum, politik, ekonomi, dan sosial masyarakat. Oleh karena itu, penting menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pancasila dapat menjadi ideologi terbuka karena lantaran berakar kepada pandangan dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Hal tersebut secara lebih luas diartikan bahwa Pancasila dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Dasar-dasar dalam Pancasila tidak akan berubah. Perubahan hanya akan terjadi pada pelaksanaan sesuai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi setiap mengutip modul PKN terbitan Kemdikbud, untuk menjadi ideologi terbuka Pancasilan pun perlu memiliki 3 dimensi. 3 dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka itu adalah Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme, dan Dimensi Fleksibilitas. Secara ringkas, Dimensi Realitas berarti nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi Pancasila secara nyata berakar dari masyarakat sekaligus hidup dalam masyarakat. Sementara maksud dari Dimensi Idealisme adalah bahwa ideologi Pancasila memberikan harapan berupa masa depan yang lebih baik. Kemudian, Dimensi Fleksibilitas atau dimensi pengembangan, bermakna bahwa ideologi Pancasila memiliki keluwesan yang memungkinkan ia berkembang dari segi pemikiran. Adapun jika mengutip penjelasan A. Aco Agus dalam artikel "Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi" di Jurnal Office 2016, ada rumusan istilah yang sedikit berbeda terkait 3 dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka. Sebagai ideologi yang terbuka. Ketiganya adalah Dimensi Idealistis, Dimensi Normatif, dan Dimensi Realistis. Penjelasan tentang 3 dimensi yang dimiliki Pancasila sebagai ideologi terbuka itu adalah sebagai berikut 1. Dimensi Idealistis nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh, memuat memuat idealisme yang memberi harapan, optimisme, sekaligus bisa menggugah bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan. 2. Dimensi Normatif nilai-nilai dasar Pancasila perlu dijabarkan menjadi sistem norma yang jelas agar dapat diimplementasikan dalam langkah operasional. Penjabaran ini seperti yang terkandung dalam norma-norma kenegaraan UUD 1945 yang jadi sumber hukum.3. Dimensi Realistis ideologi Pancasila harus mencerminkan realitas yang hidup, berkembang dan dialami masyarakat. Oleh sebab itu Pancasila perlu dijabarkan dalam kehidupan masyarakat secara nyata, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, dasar negara tersebut tidak menjadi ideologi utopia yang memuat ide-ide tidak membumi. - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Addi M Idhom
A Perlunya Ideologi bagi Suatu Bangsa. 1. Pengertian Ideologi. Istilah ideologi merupakan gabungan dari dua kata, yakni "idea" dan "logos" yang berasal dari Yunani. Idea berarti ide atau gagasan sedangkan logos berarti ilmu. Secara sederhana, ideologi dapat diartikan pengetahuan tentang ide-ide, keyakinan, atau gagasan.
Ideologi merupakan gabungan dua kata yaitu thought dan logos. Idea berarti gagasan,konsep dan pengertian dasar, dan cita-cita, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, ideologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Pancasila merupakan salah satu ideologi dunia yang dianut oleh bangsa Republic of indonesia,. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila dianggap merefleksikan kultur,nilai dan kepercayaan masyarakat Indonesia sehingga pancasila dipandang sesuai jika diterapkan sebagai ideologi resmi negara Indonesia Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya itu sendiri. Artinya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bukan nilai-nilai impor yang datang dari luar. Ideologi terbuka tumbuh dan berkembang dari dalam jiwa-jiwa masyarakat lokal nasional yang murni kemunculanya pun dapat diterima oleh segenap golongan masyarakat 1. Landasan historis. Secara historis pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk digunakan sebagasi dasar negara Republic of indonesia merdeka. Dasar yang dimaksud merupakan pengakuan pancasila sebagai dasar negara yang dijadikan sebagai falsafah Negara dalam proses perumusannya berasal dari nilai-niali pandangan hidup masyarakat Indonesia yang dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup dan dasar negara. two. Landasan kultural. Pancasila digali dari bumi Indonesia dan diserap dari nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan masayarakat Indonesia yang beraneka ragam. Praktik nilai tersebut dapat dilihat dari berbagai suku, budaya, agama, dan ras yang terbagi terhadap masyarakat Republic of indonesia., Dalam mempraktekkan nilai-nilai tersebut terdapat perbedaan pada berbagai kelompok masyarakat yang berbeda skedar nilai praktisnya, namun nilai dasarnya tetap sama. Bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pewarisan budaya luhur bangsanya iii. Landasan filosofis. Secara intrinsik nilai-nilai pancasila berwujud dan bersifat filosofis. Dalam hal ini, pendidikan pancasila secara filosofis sangatlah logis dan strategis sebagai landasan untuk mengkaji, mengembangkan, melaksanakan dan mengamankan nilai-nilai filosofis bangsa. Dengan demikian nilai-nilai Pancasila yang bersifat abstrak akan lebih memiliki peluang untuk dikonkritkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara konkret, nilai-nilai pancasila tersebut nantinya akan menciptakan norma etik dan norma hukum bernegara. four. Landasan Yuridis. Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan dirubah atau akan dicabut guna menjamin kepastian hukum yang berkaitan dengan substansi atau materi yang diatur sehingga perlu dibentuk Peraturan Perudang-undangan yang baru. Beberapa persoalan hukum itu antara lain, peraturan yang sudah ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang tindih, jenis peraturan yang lebih rendah dan Undang-undang sehingga daya berlakunya lemah,peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau peraturannya memang sama sekali belum ada. 5. Landasan Sosiologis. Landasan sosilogis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek. Landasan sosiologis sesungguhnya menyangkut fakta emperis mengenai perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI Pancasila sebagai idelogi terbuka artinya pancasila mengadung nilai dasar yang selalu relevan sepanjang zaman. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya kekacauan. Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara. FUNGSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA 1. Menyatukan bangsa Republic of indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan persatuan 2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Republic of indonesia untuk mencapai tujuannya iii. Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa Indonesia iv. Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya upaya untuk mewujudkan citra-cita yang terkandung di dalam pancasila. 5. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Republic of indonesia dalam upaya menjaga keutuhan negara dan memperbaiki kehidupan dari bangsa Indonesia. Pancasila memiliki tiga dimensi nilai yang masing-masing menunjukkan bahwa pancasila adalah ideologi terbuka. Ketiga dimensi nilai tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang mutlak. Seperti yang sudah disampaikan di awal kelima nilai dasar pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan Sosial diterima sebagai dalil mutlak yang bersumber dari nilai-nlai budaya masyarakat Indonesia sendiri. 2. Nilai Instrumen adalah pelaksanaan umum dari nilai-nilai dasar. Pelaksanaan tersebut dapat berwujud norma sosial atau norma hukum yang terkristalisasi ke dalam lembaga-lembaga sosial. Kedudukan nilai instrumen lebih rendah ketimbang nilai dasar, namun tanpanya nilai dasar tidak bisa secara kongkret diejawantahkan. 3. Nilai Praktis adalah nilai yang tampak pada pola perilaku keseharian. Nilai praktis menunjukkan apakah nilai dasar dan nilai instrumental benar-benar hidup dalam masyarakat atau tidak. Sebagai contoh ketika seseorang berpidato tentang pancasila tetapi perilakunya korup, sesungguhnya pancasila tidak hidup dalam jiwanya. FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA Berikut ini dapat lagi dikembangkan fungsi dan kedudukan Pancasila bagi negara kesatuan Republik Republic of indonesia i. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Sebagai nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat bangsa Indonesia melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan nafas jiwa bangsa Indonesia dan karena Pancasila lahir bersama-sama dengan lahirnya bangsa Indonesia two. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. Merupakan bentuk peran dalam menunjukkan adanya kepribadian bangsa Republic of indonesia yang dapat dibedakan dengan bangsa lain yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Republic of indonesia. 3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Merupakan kristalissasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Republic of indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, norma dan etika yang telah melahirkan pandangan hidup four. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Untuk mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia dan negara Indonesia yang mengatur semua pelaksanaan sistem ketatanegaraan Indonesia sesuai dengan Pancasila 5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Negara Indonesia. Sebagai segala sumber hukum di negara Indonesia karena segala kehidupan negara Indonesia berdasarkan hukum. Semua tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus berlandaskan hukum six. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara Republik Indonesia. Karena pada waktu mendirikan negara Indonesia adalah Pancasila adalah haluan negara sebagai perjanjian luhur yang disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara dan dilestarikan 7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Dalam pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Republic of indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa. BUTIR-BUTIR PENGAMALAN PANCASILA Berdasarkan Ketetapan MPR no. 2/MPR/1978 telah menetapkan dasar-dasar pengamalan setiap sila dalam Pancasila 1. Ketuhanan Yang Maha Esa a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab b. Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepecayaannya d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab a. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia warga negara b. Saling mencintai sesama c. Mengembangkan sikap tegang rasa d. Tidak semena-mena terhadap orang lain e. Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan grand. Berani membela kebenaran dan keadilan h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja dengan bangsa lain. 3. Persatuan Indonesia a. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara c. Cinta tanah air dan bangsa d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambl keputusan untuk kepentingan bersama d. Musyawarah untuik mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan e. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur m. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat mansusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. v. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia a. Mengembangkan perbuatan – perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong b. Bersikap adil c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban d. Menghormati hak-hak orang lain east. Suka memberi pertolongan kepada orang lain f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain g. Tidak bersikap boros h. Tidak bergaya hidup mewah i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum j. Suka bekerja keras k. Menghargai karya orang lain l. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial ARTI LAMBANG SETIAP SILA DARI PANCASILA MENURUT KETETAPAN MPR NO. I/MPR/2003 SILA PERTAMA – BINTANG i. Bangsa Republic of indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa ii. Manusia Republic of indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama. 4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepecayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa v. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa 6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing. vii. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. SILA KEDUA – RANTAI 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa ii. Mengakui perssamaan derajat, persaman hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan ,agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya 3. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira 4. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain 5. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia half-dozen. Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan eight. Berani membela kebenaran dan keadilan 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. SILA KETIGA – POHON BERINGIN 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan pribadi dan golongan 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan iii. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Republic of indonesia 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa SILA KEEMPAT – KEPALA BANTENG 1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama 2. Tidak boleh memaksakan kehendak pada orang lain 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan dan menjungjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah 6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyahwarah 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur ix. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayakan untuk melaksanakan permusyawaratan. SILA KELIMA – PADI DAN KAPAS 1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan 2. Mengembangkan sikap adil terhadap manusia 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban 4. Menghormati hak orang lain 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri vi. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha hal-hal yang bersifat pemerasan terhadap orang lain 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah viii. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum 9. Suka bekerja keras ten. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama 11. Suka melakujikan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Secara etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani “alphlein” artinya cinta dan shopos artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom Nasution 1973. Keseluruhan arti filsafat yang meliputi masalah tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut Pertama. Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian 1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan ilmu,konsep pemikiran-pemikiran daripada filsafat pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem atau sistem filsafat tertentu. Misalnya nasionalisme, rasionalisme, materilisme, pragmatisme dan lain sebagainya. 2. Filsafat sebagai suatu jenis problematik yang dihadapi manusia sebagai hasil dari aktipitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang tinggi dari persoalan yang bersumber pada akal sehat. Kedua. Filsafat sebagai proses yang mencakup pengertian Suatu aktivitas berfilsafat dalam proses suatu pemecahan permasalahan dengan menggunakan cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objek nya. Dalam pengertian ini filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang dinamis. Filsafat dalam pengertian ini tidak lagi merupakan suatu kumpulan dogma yang hanya ditekuni dan dipahamami sebagai suatu nilai tertentu tetapi dan dipahami sebagai suatu nilai tertentu, tetapi merupakan suatu aktivitas berfilsafat suatu proses yang dinamis dengan menggunakan suatu metode tertentu, Adapun proses yang dijalani filsafat adalah sebagai berfikut i. Metafisika Membahas tentang hal-hal yang bereksistem dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang antologi, kosmologi dan antropologi 2. Epistemologi membahas tentang hakekat ilmu pengetahuan 3. Metologi membahas tentang hakekat metode dalam ilmu pengetahuan iv. Logika membahas tentang filsafat berpikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar v. Etika membahas tentang moralitas dan tingkah laku manusia Dasar epistemologi sila sila Pancasila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakekatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan. Sebagai suatu ideologi maka Pancasila memiliki tiga unsur pokok agar dapat menarik loyalitas dengan pendukungnya 1. Logos yaitu rasionalisme atau penalaran 2. Pathos yaitu penghayatan iii. Ethos yaitu kesusilaan. Dasar epitemologis Pancasila pada hekekatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Pancasila sebagai ideologi bersumber pada nilai-nilai dasarnya yaitu nilai-nilai filsafat Pancasila. Oleh karena itu dasar epistemologi tidak dapat dipisahkan dengan konsep tentang hakekat manusia. Kalau manusia merupkan ground ontologis dari Pancasila maka dengan demikian mempunyai implikasi terhadap bangunan epistologis , yaitu bangunan epistemologi yang ditempatkan dalam bangunan filsafat Pancasila. DASAR AKSIOLOGIS SILA-SILA PANCASILA Sila-sila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksioligisnya sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakekatnya juga merupakan sautu kesatuan. Terdapat berbagai macam teori nilai dan hal ini sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandangnya masing-masing dalam menentukan pengertian nilai dan hirarkhinya. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterkaitan dan ketergantungan. Filsafat adalah upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam membangun peradaban manusia. Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bernegara Indonesia Pancasila memiliki 3 landasan pijak filosofis yaitu Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ontologis dalam filsafat adalah tentang hakikat yang paling mendalam dan paling umum mendasar. Epistemologis adalah tentang sifat dasar pengetahuan. Aksiologis adalah tentang penelitian tentang nilai-nilai. Landasan Ontologis Pancasila adalah pemikiran filosophis atas sila-sila Pancasila sebagai dasar filosfis negara Indonesia. Ontologis berhadapan dengan sifat makhluk hidup,dima ada iii mainstream utama yaitu determinisme, pragmatisme dan kompromisme, Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia sebagai Ontologis, dapat dilihat tercermin dalam kelima sila-sila Pancasila itu yang merupakan suatu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lain. seperti terpahat didalamnya seperti dibawah ini. 1. Hal kebebasan beragama dan menghormati satu sama lain ii. Setiap orang memiliki martabat, Ham, keadilan yang sama 3. Ada perbedaan tapi tetap sama rasa kebangsaan Indonesia 4. Sistem demokrasi melalui musyawarah demi tercapainya mufakat untuk menghindari dikotomi mayoritas dan minoritas five. Seharusnya tidak ada kemiskinan dalam negara merdeka adil secara sosial Landasan Epoistemologis Pancasila artinya nilai-nilai Pancasila digali dari pengalaman bangsa Republic of indonesia yang kemudian disintetiskan melalui pandangan komprehensif kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Seperti lazimnya pengetahuan muncul melalui rasionalisme, dan atau emperisme, yang memiliki 2 tingkatan ilmu pengetahuan yaitu pengetahuan mutlak dan pengetahuan relative. Berdasarkan Epistemologi pengetahuan Filsafat Pancasila tercermin pada sila-sila Pancasila yang diambil dari emperisme yaitu 1. Pengalaman kehidupan beragama bangsa Indonesia ii. Pengalaman ditindas penjajah selama berabad-abad. 3. Pengalaman terpecah belah nya bangsa atas adu domba melalui politik Devide et Impera 4. Pengalaman budaya turun temurun bangsa Indonesia bemusyawarah mufakat 5. Pengalaman budaya turun temurun bangsa Republic of indonesia dalam bergotong royong. Landasan Aksiologis Pancasila artinya nilai atau kualitas yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pancasila mengandung spritualitas, kemanusiaan, solidaritas, musyawarah, dan keadilan Pancasila merupakan sumber nilai untuk memahami hidup berbangsa dan bernegara secara utuh. Nilai-nilai dari Pancasila berdasarkan filosofisnya yang tercermin dalam sila-sila Pancasila yang saling berkaitan dan merupakan suatu kesatuan, yaitu 1. Kualitas monoteis, spritual, kekudusan dan sakral 2. Martabat, harga diri, kebebasan, dan tanggung jawab iii. Solidaritas dan kesetia kawanan 4. Demokrasi, musyawarah, mufakat, dan berjiwa besar five. Kepedulian dan gotong royong PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Etika merupakan hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,karena engan memiliki etika maka kita mampu menjalankan kehidupan bernegara dengan baik, sebagai masyarakat yang mempunyai perilaku yang baik, kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam artian bahwa etika ini sama maknanya dengan moral Nilai-nilai Pancasila, meskipun merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam realita sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa Indonesia, namun sebenarnya juga nilai-nilai yang bersifat universal dapat diterima oleh siapapun dan kapanpun. Etika Pancasila berbicara tentang nilai-nilai yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia Etika juga merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suara ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral Suseno,1987 Etika dibagai menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedang etika khusus membahas prinsi-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia Suseno,1987 NILAI – NILAI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ISI arti sila-sila Pancasila pada hakekatnya dapat dibedakan atas hakekat Pancasila yang umum universal yang merupakan substansi sila-sila Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan dan penyelenggaraan negara yaitu sebagai dasar negara yang bersifat umum kollektif serta realisasi pengalaman Pancasila yang bersifat khusus dan konkrit. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila saru sampai dengan lingkungan merupakan cita-cita harapan dan dambaan bangsa Republic of indonesia agar terwujud dalam suatu masyarakat yang gemah rifah loh junawi, tentram karta raharja. Dengan penuh harapan diupayakan terealisasi dalam sikap tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP Pancasila sebagai dasar negara Pancasila dijadikan sebagai dasar negara karena mempunyai estetika dan isi yang terkandung dalam Pancasila merupakan tujuan dan cita-cita luhur nenek moyang bangsa. Dasar negara merupakan tonggak berdirinya sebuah negara., ibarat bangunan tanpa fundasi akan roboh sama halnya dengan negara. Dasar negara merupkan sebuah landasan kehidupan bagi sebuah negara Pancasila merupakan sumber hukum dan segala sumber hukum Pandangan hidup merupakan suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup bernegara dimana pandangan hidup tersebut berisi aturan yang dibuat untuk mencapai sebuah atau beberapa tujuan. Dapat dilanjutkan, bahwa adapun yang dimaksud Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyaratkat Republic of indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila selalu dijungjung tinggi oleh setiap warga masyarakat, karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia Pandangan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang dirintis sejak zaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dari dirumuskan oleh pendiri negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai pandangan hidup negara, sekaligus juga sebagai ideologi negara Pandangan hidup yang dimiliki bangsa Republic of indonesia bersumber pada akar budaya dan nilai-nilai religious sebagai keyakinan bangsa Indonesia, maka dengan pandangan hidup yang diayakini inilah bangsa Republic of indonesia dapat dan mampu memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi secara tepat. Pandangan hidup bagi suatu bangsa mempunyai arti menuntun sebab dengan pandangan hidup yang dipegang teguh maka bangsa tersebut memiliki landasan fundamental yang menjadi pegangan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Dengan pandangan hidup yang jelas, bangsa Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal serta memecahkan berbagai masalah politik, sosial budaya, ekonomi, hukum dan persoalan laiinya dalam gerak masyarakat yang semakin maju. Sebagai pandangan hidup bangsa di dalam Pancasila terkandung konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan serta dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wudjud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena itulah Pancasila harus menjadi pemersatu bangsa bagi masyarakat Indonesia, tidakboleh keaneka ragaman yang ada sebagai Bhineka Tunggal Ika. Dengan demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku sehari hari dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai dengan garis pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA Pengertian Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tadi dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika internal. Ciri-ciri ideologi terbuka adalah ane. Merupakan kekayaan rohani,dan budaya masarakat falsafah. Jadi bukan keyakinan ideologi sekelompok orang, melainkan kesepakatan masyarakat. 2. Tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka 3. Isinya tidak langsung operational. Sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekininan mereka iv. Tidak pernah mempekosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu 5. Menghargai plurallitas sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama KOMPARASI IDEOLOGI KOMUNIS, LIBERAL DAN PANCASILA Idelogi Komunis. Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Frederich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848. Teori ini disebut Teori Komunis yang mengedepankan pendekatan perjuangan kelas sejarah dan masa kini dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Ciri-ciri nya adalah adalah salah satu ideologi di dunia sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme, sebagai alat kekuasaan. semuanya adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya juga disebut anti liberalisme sangat membatasi agama pada rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata Pada awalnya komunisme lahir sebagai koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke 19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia Ideologi Liberalisme Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Lieberalisme tumbuh dari konteks masyarkat Eropa pada abad pertengahan/ Ketika itu masyarakat ditandai dnegan dua karekteristik yaitu anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam organization ini bersifat statis dan sukar berubah Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi private enterprise yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemiikiran individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme yang mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu Paham liberalisme menghendaki adanya pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi yang relatif bebas,dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme. Karekteristik ideologi liberalisme i. Demokrasi marupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik 2. Anggota masyrakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers iii. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan sendiri. 4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk 5. Semua masyarakat diaktakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia vi. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun IDEOLOGI PANCASILA Pada dasarnya ideologi terbagi dua bagian yaitu Ideologi Tertutup dan Ideologi Terbuka. Idelogi Tertutup merupakan suatu pemikiran tertutup dapat dikenali dari beberapa ciri khasnya yaitu bukan berasal dari kehidupan masyarakat melainkan merupakan cita-cita suatus kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat dimana penerapannya biasanya dilakukan dengan dipaksakan. Sedangkan Ideologi Terbuka memiliki ciri khas yaitu nilai nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani moral dan budaya masyarakat sendiri. Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh Negara melainkan digali dan ditemukan masyarakat sendiri. Oleh karena itu, Ideologi Terbuka merupakan milik semua masyarakat dalam menemukan dirinya dan kepribadiannya dalam Ideologi tersebut. Karena ciri-ciri khas ini maka Pancasila itu disebut Ideologi Terbuka. Namun kalau di lihat satu per satu sila-sila yang terkandung dalam Pancasila itu maka akan jelas positioning Pancasila sebagai salah satu Ideologi dunia yang dianut oleh Negara Republic of indonesia. i. Ketuhanan Religiousitas Nilai religius yaitu nilai yang terkait dengan keterikatan individu dengan suatu hal yang dianggap nya mempunyai kemampuan sakral, suci, agung dan mulia 2. Kemanusiaan Moralitas Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu pembentukan satu kesadaran perihal kedisiplinan, jadi asas kehidupan, karena tiap-tiap mansusia memiliki potensi untuk jadi manusia prima,yakni manusia yang beradab 3. Persatuan Kebangsaan Republic of indonesia Persatuan yaitu paduan yang terdiri atas bagian-bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan hanya untuk bersengketa 4. Permusyawaratan dan Perwakilan Jadi makhluk sosial, manusia memerlukan hidup berdampingan dengan orang lain, didalam interaksi itu umumnya terjadi kesepakatan. dan saling menghormati satu sama lain atas tujuan yang dan keperluan yang sama dan bergandengan 5. Keadilan sosial yaitu nilai yang menjungjung norma menurut ketidak berpihakan, keseimbangan dan pemerataan. Jika dilihat sila-sila dalam Pancasila itu khususnya pada butir-butir pengamalannya, terdapat hal-hal yang merupakan bentuk dari Liberalisme dan Sosialisme. Pada sila pertama baik individu untuk beragama dijungjung tinggi oleh Pancasila, hak individu untuk beragama dijungjung tinggi oleh Pancasila, hal ini tentunya lebih menggambarkan dalam Pancasila karena ini mendukungdan melindungi hak pribadi. Walaupun Sosialisme juga memperbolehkan individu untuk beragama dan tidak ada diberik hak bagi mereka yang atheis. Pada sila kedua jika dilihat dari butir-butir pengamalannya berdasarkan TAP MPR no. Two/MPR/1978, lebih bersifat sosialis, karena terdapat dukungan untuk mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Sementara sila ketiga lebih bersifat atau menunjukkan ideologi lain yaitu Nasionalisme Pada sila keempat terdapat butir pengamalan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat yang tentunya terlihat seperti suatu hal yang mendukung Sosialisme. Dan pada sila kelima adalah keadilan sosial dijungjung tinggi,keadilan ini adalah pemberian hak dan pelaksanaan hukum yang tidak tebang pilih. Semua individu dan kelompok, insititusi yang merupakan bagian dari masyarakat Indonesia memiliki hak dan tunduk pada hukum yang sama. Dengan ini dapat dilihat bahwa sila itu sama dengan apa yang diberlakukan dalam bentuk Liberalisme. Setelah melihat setiap sila dalam Pancasila dan mengkategorikan sifat sila tersebut,dapat dilihat bahwa sebenarnya Pancasila seimbang antara Sosialisme dan Liberalisme. Namun mengapa Pancasila tetap condong pada Sosialisme, karena Pancasila lebih mementingkan kepentingan masyarakat dan negara dibandingkan pada kepentingan pribadi. Hal ini dapat mengalami modefikasi karena Pancasila bersifat terbuka yang akomodatif pada perubahan dalam masyarakat.
. 4reengwdu0.pages.dev/484reengwdu0.pages.dev/9304reengwdu0.pages.dev/1634reengwdu0.pages.dev/2504reengwdu0.pages.dev/9684reengwdu0.pages.dev/1434reengwdu0.pages.dev/9694reengwdu0.pages.dev/1544reengwdu0.pages.dev/2274reengwdu0.pages.dev/9844reengwdu0.pages.dev/8794reengwdu0.pages.dev/4574reengwdu0.pages.dev/6404reengwdu0.pages.dev/6294reengwdu0.pages.dev/378
pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki implikasi yang mendalam yakni